Sabtu, 20 Oktober 2012

Sejarah Singkat Nabi Nuh A.S.





Nabi Nuh a.s. adalah Rasul Allah, merupakan keturunan yang kesepuluh dari Nabi Adam a.s. diutus oleh Allah s.w.t. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk menyembah kepada Allah s.w.t. dan melarang kaumnya memperhambakan diri kepada selain Allah. Mulai usia Beliau 40 tahun sampai usia Beliau 950 tahun Beliau mengembangkan ajaran-ajaran agama Allah, akan tetapi manusia diwaktu itu tidak mengacuhkan seruan kepada ajaran agama Allah, bahkan sebaliknya mereka memperolok-oloknya, dan bahkan membenci kepada Nabi Nuh a.s. dengan demikian hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t.

Nabi Nuh a.s. menangis karena sedihnya atas keingkaran kaum-kaumnya. Selama ratusan tahun Beliau menjalankan tugas ke-Rasulan, hanya sedikit sekali yang mau ber-iman kepada Allah s.w.t. Karena hal itu Allah menyuruh Nabi Nuh a.s. untuk membuat perahu, karena Allah bermaksud menenggelamkan kaum -kaum yang durhaka itu.

Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh a.s. berhembuslah angin taufan yang sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana, terus-menerus tak henti-henti selama berhari-hari. Air pun bertambah tinggi dan tinggi, dan bumi berubah menjadi lautan yang sangat luas.

Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah beliau dengan orang-orang yang ber-iman keatas bahtera, sehingga selamatlah mereka dari banjir yang sangat dahsyat. Di tengah kapal sedang berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh a.s. anaknya yang hampir tenggelam. Berserulah Nabi Nuh a.s. "Hai anakku! naiklah ke kapal bersama kami! janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar terhadap Allah!".

Anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan bapaknya dan berusaha lari ke arah gunung. Namun air bah segera menenggelamkannya, menyaksikan hal itu Nabi Nuh a.s. sangat sedih. Bagitu sedihnya sehingga Nabi Nuh a.s. berseru kepada Allah s.w.t. "Oh Tuhanku! anakku telah mati tenggelam sedangkan dia termasuk keluargaku, padahal Tuhanku telah berjanji akan menyelamatkan kami!". Allah s.w.t. kemudian berfirman "Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasuk keluarga-mu!". Menerima firman tersebut, Nabi Nuh a.s. dengan sangat takutnya meminta ampun kepada Allah s.w.t. karena telah berkata dengan tak tahu apa yang dilarang Tuhan, yaitu meminta anaknya diselamatkan, padahal anaknya seorang yang durhaka. 

Setelah orang kafir ditelan oleh air, tinggallah orang-orang yang ber-iman saja yang mulai menempuh hidup baru dibawah bimbingan Nabi Nuh a.s. dan Nabi Nuh a.s. wafat pada usia 950 tahun, tidak kurang dari 910 tahun Beliau melaksanakan tugas kerasulannya, tetapi hanya sedikit sekali yang mau ber-iman.

Sejarah Singkat Nabi Idris A.S.





Kepada Nabi Idris a.s. ini, Allah s.w.t. menurunkan 30 shahifah (lembaran) yang berisi petunjuk-petunjuk dari Allah s.w.t. untuk  disampaikan kepada umatnya yaitu keturunan Qabil yang durhaka kepada Allah s.w.t. 

Nabi Idris a.s. adalah orang pertama yang pandai menulis dan membaca, ilmu hitung, ilmu perbintangan (falak), ilmu jahit menjahit, ilmu merancak kuda, dan ilmu memerangi orang-orang yang durhaka kepada Allah s.w.t. Beliau tidak lalai sedikitpun dari mengingat Allah meskipun sedang dalam keadaan sibuk mengurus kepentingannya sehari-hari. 

Nabi Idris adalah seorang yang gagah berani dan beliau seorang yang mempunyai kekuatan yang luar biasa, sehingga dapat memerangi orang-orang yang durhaka kepada Allah s.w.t. Untuk hal ini Beliau diberikan gelar As Adul Usud yang berarti singa dari segala singa dan Allah telah memberikan kepadanya derajat yang tinggi.

Allah s.w.t. menerangkan firmannya yang berbunyi "Dan ceritakanlah hai Muhammad, kisah Idris yang tersebut di dalam Alqur'an bahwa Idris itu adalah seorang Nabi, dan Allah telah mengangkatnya kemartabat yang tinggi". Hal ini ada didalam surat Maryam ayat 56-57.

Sebagaimana ahli tafsir sebahagian mengatakan, "Maka tatkala terbuka bagi Nabi Idris a.s. untuk berkenalan dengan para Malaikat, maka timbul dalam hati Nabi Idris a.s. untuk melihat alam gaib (naik ke langit)". Keinginan Nabi Idris a.s. ini dikabulkan oleh Allah s.w.t. sehingga naiklah Nabi Idris a.s. keatas langit (alam gaib). 

Diriwayatkan oleh Bukhori dari Anas bin Malik "dikala Nabi Muhammad s.a.w. dan Malaikat Jibril melalui suatu tempat pada malam Isra dan Miraj, Nabi Muhammad s.a.w. telah bertemu dengan Nabi Idris a.s. dan bertanya "siapakah dia?"  Malaikat Jibril menjawab  "Dialah Idris".

Didalam Al-qur'an, Allah s.w.t. menerangkan firmannya :
"Ingatlah akan kisah Ismail, Idris, dan Zulkifli, masing-masingnya masuk golongan orang-orang yang sabar, kami masukan mereka itu kedalam rahmat kami, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang sholeh"(S. Al-anbiya 85-86). 

Sejarah Singkat Nabi Adam A.S.




Nabi Adam A.S. adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah S.W.T. daripada tanah. dibentuk dengan sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya bentuk, kemudian ditiupkan roh kehidupan kedalam-Nya. Akan tetapi sebelum Allah menciptakan Nabi Adam A.S., Allah telah menciptakan setan daripada api yang sangat panas, dan Allah telah pula menciptakan Malaikat dari sebuah Cahaya.

Kepada Nabi Adam A.S. Allah mengajarkan nama-nama segala sesuatunya. Lalu setelah Nabi Adam A.S. pandai, Allah S.W.T memanggil semua makhluk ciptaan-Nya yaitu Malaikat dan Setan, serta menanyakan kepada mereka nama-nama segala sesuatunya.

Malaikat menjawab "Maha suci Allah, sesungguhnya tiadalah kami mengetahui segala sesuatu yang tidak diajarkan oleh Tuhan  kepada kami. Tuhanlah yang maha mengetahui lagi bijaksana".

Lalu Allah S.W.T. pun menyuruh Nabi Adam A.S. menerangkan nama-nama segala sesuatu yang telah diajarkan itu. Setelah Nabi Adam A.S. menyebutkannya dengan lancar, Allah S.W.T. pun berfirman "Hai Malaikat! tidakkah telah Ku-katakan sejak semula, bahwa Aku  lebih mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan Aku lebih mengetahui apa-apa yang Kau lahirkan dan yang Kau sembunyikan?"

Lalu Allah S.W.T. menyuruh agar mereka semua sujud kepada Nabi Adam A.S. maka bersujudlah semua Malaikat, kecuali Iblis yang sombong. Iblis-pun diusir dari surga dengan menyimpan kebencian dan dendam kepada manusia.

Karena Nabi Adam A.S. merasa kesepian, maka Allah S.W.T. menciptakan seorang manusia (wanita) untuk menjadi teman Nabi Adam A.S., yaitu Hawa. Nabi Adam A.S. dan Hawa diperkenankan berdiam didalam surga dan boleh makan apa saja, kecuali dilarang mendekati sebuah pohoh kayu (pohon khuldi). Jika Nabi Adam A.S. dan Hawa melanggar larangan itu, maka mereka akan menjadi orang-orang yang aniaya.

Setan yang mendendam terhadap Nabi Adam A.S. berdaya upaya untuk menggoda. Mereka memperdaya Nabi Adam A.S. dan Hawa dengan kata-kata "Allah melarang kalian makan buah khuldi adalah supaya kau tidak dapat menjadi Malaikat dan agar Kau tidak kekal tinggal di dalam Surga". Untuk mengukuhkan tipu dayanya setan bersumpah  atas nama Allah. Akhirnya tergelincirlah Nabi Adam A.S. dan Hawa. Mereka terbujuk oleh tipu daya setan.

Maka terbukalah bagi keduanya malu yang tersembunyi. Setelah menyadari kesalahannya, Nabi Adam A.S. dan Hawa pun menangis memohon ampunan "Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami. Jika Tuhan tidak mengampuni dan memberikan rahmat kepada kami, niscaya masuklah kami kedalam golongan orang-orang yang merugi".

Allah mengampuni dengan memberikan beberapa doa (petunjuk) kepada Nabi Adam A.S. dan Hawa. Sesungguhnya Allah penerima tobat dan penyayang.

Sesuai dengan rencana Allah untuk menjadikan Nabi Adam A.S. sebagai khalifah di muka bumi, maka keduanya pun diturunkan ke Bumi dengan berlainan tempat yang jaraknya sangat jauh. Mereka pun saling mencari, sehingga akhirnya bertemu setelah lama sekali berpisah, yaitu di Padang Arafah. Hingga saat ini, para Jemaah Haji diwajibkan untuk Wuquf (berhenti) di tempat tersebut sebagai salah satu rukun Haji.

Selama hidupnya, Hawa melahirkan sebanyak dua puluh satu kali. Setiap kali melahirkan selalu kembar. Terdiri dari seorang anak lelaki dan seorang anak perempuan. Kecuali yang terakhir, yang kemudian menjadi Nabi, Syits namanya.

Ada kisah yang terjadi diantara anak-anak Nabi Adam A.S. Yang bernama Iqlima seorang wanita yang lebih cantik daripada Labuda. Iqlima lahir kembar dengan Qabil sedangkan Labuda lahir kembar dengan Habil. Qabil tetap mencintai dan ingin menikahi saudaranya Iqlima. Akan tetapi Ayahnya yaitu Nabi Adam A.S. tetap menolak keputusan Qabil.

Allah S.W.T. menerima kurban dari Habil yang harus mengawini Iqlima, tetapi Qabil tetap tidak dapat menerima. Lalu Qabil memiliki nafsu untuk membunuh Habil. Setelah Habil dibunuh, Qabil pun merasa bingung dan bagaimana cara menyelenggarakan mayat saudaranya itu. Dikala Ia kebingungan, maka Allah S.W.T. memperlihatkan kepadanya dua ekor burung gagak yang saling berkelahi dan se-ekor diantaranya mati terbunuh, maka yang masih hidup itu menggali tanah lalu bangkai kawannya itu dikuburkan kedalam lubang yang kemudian ditimbuninya. Melihat perbuatan burung itu Qabil dapat menguburkan mayat saudaranya itu. Jadi Habil adalah manusia pertama yang mati (meninggal) dimuka bumi ini.

Nabi Adam A.S. wafat dalam usia seribu tahun dan setahun kemudian meninggal dunia pula istrinya (Hawa). Sebagian riwayat mengatakan Nabi Adam A.S. dimakamkan dinegri Mekkah/Jiddah berdekatan dengan makam istrinya Siti Hawa. Didalam sebuah Hadist yang di riwayatkan oleh Imam Bukhori "Sesungguhnya Allah S.W.T. menjadikan Nabi Adam A.S. pada hari jum'at, diturunkan ke Bumi  pada hari Jum'at, dan bertobat kepada Allah S.W.T. karena memakan buah khuldi pada hari Jum'at  dan wafat pada hari Jum'at".